Istimewa
PASBANGET.CO- Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama yang juga disebut dengan Lebaran. Masyarakat muslim saling berkunjung ke tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan, yang dikenal dengan halal bi-halal.
Beberapa pejabat Negara, orang penting atau orang yang dituakan mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer adalah ketupat, yang juga familiar di Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Sebagian masyarakat di Pulau Jawa seringkali juga menghidangkan ketan rebus campur parutan kelapa yang dibungkus daun kelapa muda (janur) yang disebut lepet.
Di perkampungan Indonesia pada masa lalu dan sebagian masih menjadi tradisi hingga sekarang, biasanya masyarakat menyalakan pelita atau panjut, atau obor. Obor tersebut dinyalakan di depan rumah atau digunakan sebagai hiasan penerang saat melakukan takbir keliling.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atauHari Raya Aidil Fitri.
Di Malaysia juga terdapat tradisi balik kampung atau mudik seperti halnya Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang dari orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Para perempuan, terutama yang muda, saling mengecat tangan mereka dengan bahan tradisionalhennadan serta memakai rantai warna-warni.
Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua sambil berharap memperoleh uang, yang disebut Eidi.
Di pagi Idul Fitri, setelah mandi, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru atau memakai pakaian yang bersih. Para laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka untuk melakukanEidgah atau salat Ied.
Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Ied, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan.
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Setiap orang saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun".
Masyarakat biasanya mengenakan pakaian terbaik mereka (Bayramlik) dan saling berkunjung ke tempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta berziarah ke makam keluarga.
Orang yang lebih muda akan mencium tangan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram.
Anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah di sekitarnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah uang.
http://pasbanget.co/read/2012/08/19/2980/9/9/Tradisi-Lebaran-di-Berbagai-Negara
Beberapa pejabat Negara, orang penting atau orang yang dituakan mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer adalah ketupat, yang juga familiar di Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Sebagian masyarakat di Pulau Jawa seringkali juga menghidangkan ketan rebus campur parutan kelapa yang dibungkus daun kelapa muda (janur) yang disebut lepet.
Di perkampungan Indonesia pada masa lalu dan sebagian masih menjadi tradisi hingga sekarang, biasanya masyarakat menyalakan pelita atau panjut, atau obor. Obor tersebut dinyalakan di depan rumah atau digunakan sebagai hiasan penerang saat melakukan takbir keliling.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atauHari Raya Aidil Fitri.
Di Malaysia juga terdapat tradisi balik kampung atau mudik seperti halnya Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang dari orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Para perempuan, terutama yang muda, saling mengecat tangan mereka dengan bahan tradisionalhennadan serta memakai rantai warna-warni.
Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua sambil berharap memperoleh uang, yang disebut Eidi.
Di pagi Idul Fitri, setelah mandi, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru atau memakai pakaian yang bersih. Para laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka untuk melakukanEidgah atau salat Ied.
Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Ied, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan.
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Setiap orang saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun".
Masyarakat biasanya mengenakan pakaian terbaik mereka (Bayramlik) dan saling berkunjung ke tempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta berziarah ke makam keluarga.
Orang yang lebih muda akan mencium tangan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram.
Anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah di sekitarnya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah uang.
http://pasbanget.co/read/2012/08/19/2980/9/9/Tradisi-Lebaran-di-Berbagai-Negara
0 komentar:
Post a Comment