Warung Internet
News Update :

Klik HERE Gambar

Jangan mau hanya jadi penonton

12 May 2012


Jangan mau hanya jadi penonton

Jangan mau hanya jadi penonton“, kata ini baru saja masuk dalam inbox email primer saya. Dikirim oleh sobat yang produknya sudah saya beli. Dalam kenyataannya, lebih banyak penonton daripada pemainnya dan itupun sangat lumrah. Kecuali misal pertandingan sepakbola yang tidak boleh ada penonton ataupun siaran langsungnya di tv yang disebabkan oleh ketakutan akan terjadinya keributan jika penonton diperbolehkan lihat di bangkunya.

Jangan mau hanya jadi penonton
Saya sedikit tercengang membacanya, walaupun kata ini sudah lumrah ditelinga para pencari siraman motivasi. Sudah banyak para motivator menggunakan kata ini untuk menggugah kesadaran para “korbannya” memberontak keadaan yang sudah jadi rutinitas. Ini sah dan positif kok, lain halnya jika disuruh berdemo dan dibayar hehehe.
Perbandingan antara penonton dan pemain sangat jauh baik dilihat dari sisi kualitas ataupun kuantitas. Lalu apa yang kita pilih untuk hidup kita? itu terserah masing-masing pribadi, tapi yang pasti saat menekuni peran jadi penonton atau pemain tidak usah takabur atau sombong. Ingat bahwa Pemain tidak akan disebut pemain jika tidak ada penonton yang mengakuinya begitu juga dengan penonton, mereka tidak akan disebut penonton jika tidak ada pemain yang ditontonnya.

penonton ataupun pemain adalah pilihan

Menjadikan peran kita sebagai penonton ataupun pemain adalah pilihan. Sehingga semua berhak memilih dan semua punya hak yang sama untuk menyandangnya dan itu tergantung pilihan kita. Waktu saya masih bekerja, saya selalu memimpikan ingin menjadi seorang pengusaha walaupun kecil-kecilan yang penting tidak ikut orang atau istilah klasiknya “BERDIKARI”. Berdiri di kaki sendiri adalah suatu pilihan, segala macam resiko dan keuntungannya harus sudah siap dihadapi. Terus berbuat dan berbuat (istilah kerennya Action dan Action) maka pasti akan menghasilkan. Sebesar apapun hasilnya pun tergantung kerja keras kita (tenaga ataupun pikiran).
Saya memilih menjadi pemain untuk urusan mencari nafkah. Maksudnya ya berdikari untuk mendapatkan sesuap nasi bagi keluarga. Saya akan berjuang untuk mewujudkan mimpi saya menjadi pemain. Harus cepat action dan terus action, tidak boleh lelet dan lambat. Tidak boleh berdiam dan harus terus bergerak mencari peluang. Resikopun harus siap dihadapi dan harus tidak mudah menyerah.
berusaha meraih mimpi
Pilihan sebagai penonton dan pemain sama-sama memiliki resiko tetapi resiko terbesar lebih banyak dihadapi oleh pemain. Keuntungan yang didapat tentunya lebih besar yang memiliki resiko besar dong. Kita lihat sekitar kita, misal penjual pulsa handphone atau dagangan lainnya. Mereka memiliki resiko tidak laku dan banyak resiko lainnya. Mereka mendapat keuntungan sangat besar saat dagangan mereka laku dan mendapatkan kerugian besar pula saat tidak laku. Lain halnya jika jadi karyawan dari pedagang tersebut, resikonya hanya di PHK, selebihnya mereka dapat gaji walaupun dagangan tidak laku.
Walaupun demikian, jika jadi pemain, bermainlah secara total dan dan sungguh-sungguh karena hasilnya kembali kepada kita rugi atau untungnya, dan jika jadi penonton, jadilah penonton dengan itikad baik serta bersungguh-sungguh karena tanpa penonton, pemain sekelas apapun tidak akan terlahir.
Pemain dan penonton harusnya saling mengisi demi suau tujuan. Kewajiban dan hak dari masing-masing harus terpenuhi dengan benar. Saya tidak menyalahkan orang yang hanya jadi penonton dan tidak terlalu mengagungkan seorang pemain, tetapi jika kita bisa jadi pemain, mengapa tidak kita pilih dan lakukan.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mendeskreditkan suatu personal atau golongan, jika ada yang merasa tersentil saya mohon maaf sedalam-dalamnya. Pemain dan penonton (sekali lagi) adalah pilihan maka pilihlah dan yang pasti saya pribadi akan selalu berusaha jadi pemain. Saran untuk andapun juga demikian, berusahalah jadi pemain dan jangan mau hanya jadi penonton.
Share this Article on :

0 komentar:

Post a Comment

 

© Copyright 2009DUNIA INFORMASI 2012 | Inform by DUNIA INFORMASI and DUNIA INFORMASI | Powered by duniainfo100.blogspot.com.
Related Posts with Thumbnails