"dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apajua makhluk lain selain ia sebagai manusia yang ditangguhkan ajalnya “Minal Munzharin” seperti halnya Nabi Isa as yang di angkat oleh Allah swt ke atas langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula ke atas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah Al Munawwarah. Sama juga halnya dengan Iblis yg di tangguhkan kematiannya sehingga kiamat nanti".
DAJJAL, ayahnya seorang yang tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung. Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan yang gemuk dan banyak dagingnya. Menurut Imam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahwa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yang di kenali dengan “syaqq” manakala ibunya adalah dari bangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecil tidak diketahui dengan jelas.
SIFAT BADANNYA
Hadis Huzaifah r.a menyebutkan : Rasulullah SAW telah bersabda Dajjal ialah orang yang buta matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim). Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah SAW, diantaranya seorang yang kelihatannya masih muda, berbadan besar dan agak kemerah-merahan, rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan kayu yang rimbun.
Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua, pertama buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yang kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat. Kedua tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap orang Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda yang terakhir ini belum ada pada dirinya.
TEMPAT TINGGALNYA SEKARANG
Menurut riwayat yang sahih yang disebutkan dalam kitab “Shahih Muslim”, bahwa Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis mengenainya. Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahwa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yang diizinkan oleh Allah SWT untuk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan di Barat, mungkin saja disekitar segitiga bermuda.
BERAPA LAMA IA HIDUP SETELAH KEMUNCULANNYA
Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selama empat puluh hari sahaa. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari berikutnya lagi sama dengan seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan, Kami bertanya: “Wahai Rasulullah !! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini ?. Nabi SAW menjawab, Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yang biasa. Lalu kami bertanya lagi:,Wahai Rasulullah saw !! Di hari yang panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari saja (yaitu 5 waktu saja). Nabi SAW menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dengan menentukan kadar yg bersesuaian bagi setiap sembahyang..”
Maksud Sabdaan Rasulullah SAW, ini ialah supaya kita mengira jam yang berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kita lakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hari itu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita sembahyang Zohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang Asar Begitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari yang panjang itu sama panjangnya dengan masa satu tahun dan bilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahun yang kita lakukan. Begitu juga pada hari kedua dan ketiga.
FITNAH DAJJAL
Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini. Oleh karena itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yang luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah, "Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya".
Benda-benda beku akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dgn kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilanda kebuluran dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan, Hujanlah kamu di daerah ini !! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada orang yang bersekutu dengan Dajjal. Manakala penduduk yang tidak mau bersukutu dengan Dajjal, mereka akan tetap berada dalam kebuluran dan kesusahan.
Dan ada diriwayatkan penyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan orang yang tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran. Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah SAW bertanya, ”Jadi apa yg dimakan oleh orang Islam yang beriman pada hari itu wahai Rasulullah ?." Nabi menjawab, ”Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.”
H.R Ibnu Majah
SYURGA DAN NERAKA ADA BERSAMANYA
Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman orang Islam karena hakikat yang benar adalah sebalik dari apa yang kelihatan. Apa yang dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.
DAJJAL, ANTARA KENYATAAN DAN KAMUFLASE“Dajjal” acap menjadi topik seru yang dibicarakan banyak orang. Perkaranya pun kian hangat dengan munculnya orang-orang yang mengaku atau dianggap orang lain sebagai Dajjal, seperti yang dialamatkan pada Sri Sathya Sai Baba, seorang begawan dari India. Benarkah dia Dajjal ?. Jika ditinjau dari sisi bahasa, makna Dajjal adalah sangat tepat untuknya, karena Dajjal berarti banyak berdusta dan menipu. Siapa pun yang banyak berdusta dan menipu, ada pengikutnya ataupun tidak, maka dia adalah Dajjal. Demikianlah yang diistilahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mereka. Beliau menjelaskan hal ini dalam banyak hadits seperti yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam dua tempat (no. 3340 dalam Kitabul Manaqib dan no. 6588 dalam Kitab Al-Fitan) dan Muslim rahimahullahu dalam dua tempat (no. 8 dalam Muqaddimah dan no. 5205 dalam Kitab Al-Fitan Wa Asyrathis Sa’ah) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut, yang seruan mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya. Sampai dia berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata: ‘Saya tidak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan. Ketika seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata: ‘Aduhai jika saya berada di sana’; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).”
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa kata Dajjal sering dipakai untuk menamai seseorang yang banyak berdusta dan banyak menipu umat. Para dedengkot kesesatan yang memproklamirkan diri sebagai nabi setelah Rasulullah SAW adalah para Dajjal. Dan bila disebutkan Dajjal secara mutlak (tanpa keterangan tambahan, red.) maka tidak ada yang tergambar dalam benak setiap orang melainkan Ad-Dajjal Al-Akbar (yang terbesar), yang akan muncul di akhir zaman sebagai tanda dekatnya hari kiamat dengan sifat-sifat yang sudah jelas sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
DAJJAL DAN YAYUJ WA MAJUJ
Kata Dajjal berasal dari kata “dajala”, artinya menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-’Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi. Pendapat lain mengatakan, bahwa Dajjal itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya, menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa ia diberi nama Dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu.
Kata Ya’juj dan Ma’juj pula berasal dari kata “ajja” atau “ajij” dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab. Ya’juj wa-Ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena kehebatan gerakannya.
Kata Dajjal tak tertera dalam Al-Qur’an, tetapi dalam Hadits sahih diterangkan, bahwa sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi melindungi orang dari fitnahnya Dajjal, jadi menurut Hadits ini, Al-Quran memberi isyarat siapakah Dajjal itu. Mengenai hal ini diterangkan dalam Kitab Hadits yang amat sahih sebagai berikut: “Barang siapa hafal sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal.”
“Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal.” Ya’juj wa-Ma’juj dihuraikan dua kali dalam Al-Quran. Yang pertama diuraikan dalam surat al-Kahfi, sehubungan dengan uraian tentang gambaran Dajjal. Menjelang berakhirnya surat al-Kahfi, dihuraikan tentang perjalanan Raja Zhul-Qarnain ke berbagai pelusuk untuk memperkuat tapak-batas kerajaannya.
Ternyata bahwa menurut sejarah, raja ini ialah raja Farsi yang bernama Darius I. Diterangkan dalam surat tersebut, bahwa perjalanan beliau yang pertama, berakhir di laut Hitam. “Sampai tatkala ia mencapai ujung yang paling Barat, ia menjumpai matahari terbenam dalam sumber yang berlumpur hitam.” (alkahfi:86). Ternyata bahwa yang dimaksud sumber yang berlumpur hitam ialah Laut Hitam.
Selanjutnya diuraikan dalam surah tersebut, kisah perjalanan beliau ke Timur “Sampai tatkala ia mencapai tempat terbitnya matahari, ia menjumpai matahari terbit di atas kaum yang tak Kami beri perlindungan dari (matahari) itu” (18:90). Selanjutnya dihuraikan tentang perjalanan beliau ke Utara. “Sampai tatkala ia mencapai (suatu tempat) diantara dua bukit” (18:93).
Yang dimaksud dua bukit ialah pegunungan Armenia dan Azarbaijan. Dalam perjalanan ke Utara ini, raja Zhul-Qarnain berjumpa dengan satu kaum yang berlainan bahasanya, artinya, mereka tak mengerti bahasa Farsi. Kaum ini mengajukan permohonan kepada raja Zhul-Qarnain sebagai berikut: “Wahai Zhul-Qarnain! Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu membuat kerosakan di bumi. Bolehkah kami membayar upah kepada engkau, dengan syarat sukalah engkau membangun sebuah rintangan antara kami dan mereka” (18:94).
Selanjutnya Al-Qur’an menerangkan, bahwa raja Zhul-Qarnain benar-benar membangun sebuah tembok dan sehubungan dengan itu, Al-Qur’an menyebut-nyebut besi dan tembaga sebagai bahan untuk membangun pintu gerbang: “Berilah aku tumpukan besi, sampai tatkala (besi) itu memenuhi ruangan di antara dua bukit, ia berkata: ‘Bawalah kemari cairan tembaga yang akan kutuangkan di atasnya’ (alkahfi:96). Dalam ayat 97 diterangkan, bahwa tatkala tembok itu selesai, mereka (Ya’juj wa-Ma’juj) tak dapat menaikinya, dan tak dapat pula melubanginya. Dalam ayat 98 dari surah tersebut (al-Kahfi), raja Zhul-Qarnain menerangkan, bahwa bagaimanapun kuatnya tembok ini hanya akan berfaedah sampai jangka waktu tertentu, dan akhirnya tembok ini akan runtuh. Lalu kita akan dihadapkan kepada peristiwa yang lain. “Dan pada hari itu, Kami akan membiarkan sebagian mereka (Ya’juj wa-Ma’juj) bertempur melawan sebagian yang lain” (18:99).
Adapun mengenai identiti Ya’juj wa-Ma’juj para mufassir tak sama pendapatnya. Ibnu Katsir berkata, bahwa Ya’juj wa-Ma’juj adalah dari keturunan Adam, dan pendapat ini dikuatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim. Menurut kitab Ruhul-Ma’ani, Ya’juj wa-Ma’juj adalah dua kabilah keturunan Yafits bin Nuh, yang bangsa Turki adalah sebagian dari mereka; mereka disebut Turki, karena mereka “turiku” (ditinggalkan) di sebelah sananya tembok. Selain itu, menurut huraian Al-Qur’an, terang sekali bahwa mereka adalah sebangsa manusia, yang untuk menghalang-halangi serbuan mereka, terpaksa dibangun sebuah tembok.
Adapun yang kedua, Ya’juj wa-Ma’juj diuraikan dalam Al-Qur’an sbb : “Sampai tatkala Ya’juj wa-Ma’juj dilepas, mereka akan mengalir dari tiap-tiap tempat tinggi” (20:96). Ternyata bahwa yang dimaksud dengan kalimat “mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi” ialah bahwa mereka akan menguasai seluruh dunia. Menilik cara Al-Qur’an menerangkan Ya’juj wa-Ma’juj dalam dua tempat tersebut, terang sekali bahwa akan tiba saatnya Ya’juj wa-Ma’juj mengalahkan sekalian bangsa di dunia. Dan terang pula bahwa pada waktu Al-Qur’an diturunkan, Ya’juj wa–Ma’juj sudah ada, tetapi gerak-geri mereka masih tetap terkekang sampai saat tertentu, yang sesudah itu, mereka akan terlepas untuk menguasai seluruh dunia.
Bahkan sebenarnya, bangsa Inggris sendiri telah memasang patung Ya’juj wa-Ma’juj di depan Guildhall di London. Dipandang dari segi duniawi, kesejahteraan material mereka harus dipandang sebagai segi kebaikan mereka. Itulah sebabnya mengapa dalam Hadits digambarkan, bahwa mata Dajjal yang hanya satu, yaitu mata duniawi; gemerlap bagaikan bintang. Al-Our’an juga menerangkan keahlian mereka dalam membuat barang-barang. Jadi julukan Dajjal hanyalah sebagian dari gambaran bangsa itu.
Dalam kitab Bible, Ya’juj wa-Ma’juj dihuraikan dengan kata-kata yang amat jelas, sehingga tak diragukan lagi siapa Ya’juj dan Ma’juj itu. Dalam Kitab Yehezkiel 38:1-4, diterangkan sbb:
“Dan lagi datanglah firman Tuhan kepadaku, bunyinya: Hai anak Adam! Tujukkanlah mukamu kepada Juj dan tanah majuj, raja Rus, Masekh dan Tubal, dan bernubuatlah akan halnya. Katakanlah: Demikianlah firman Tuhan Hua. Bahwasanya Aku membalas kepadamu kelak, hai Juj, raja Rus, masekh dan Tubal. Dan kubawa akan dikau berkeliling dan kububuh kait pada rahangmu … ”
Di sini Juj diuraikan seterang-terangnya, dan Juj di sini adalah sama dengan Ya’juj dalam Al-Qur’an. Dia dikatakan sebagai raja Rusia, Moscow dan Tubal. Adapun Majuj (Ma’juj), hanya dikatakan “tanah Ma’juj”.
Tiga nama yang disebutkan dalam kitab Bible ialah: Rus atau Rusia, Masekh atau Moscow, dan Tubal atau Tobolsk. Rusia adalah nama negara, sedangkan Omask dan Tubal adalah nama dua sungai di sebelah Utara pegunungan Kaukasus. Pada sungai Omask terletak kota Moscow, dan pada sungai Tubal terletak kota Tobolsk; dua-duanya merupakan kota Rusia yang termasyur. Mengingat terangnya gambaran ini, maka tak diragukan lagi siapa Ya’juj itu.
Jadi terang sekali bahwa Juj ialah Russia, tempat kediaman bangsa Slavia. Adapun Ma’juj adalah negara itu juga. Jadi di satu pihak, Juj dikatakan sebagai raja Rusia, di lain pihak, ia digambarkan mendiami tanah Majuj. Rusia terletak di Eropa. Penduduk Eropa terdiri dari dua pokok suku-bangsa, yaitu Slavia dan Teutonia. Bangsa Teutonia meliputi bangsa Britis dan bangsa Jerman. Ini menunjukkan seterang-terangnya bahwa Juj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Timur (Slavia), sedangkan Majuj adalah nama bangsa-bangsa Eropa Barat, yaitu bangsa Teutonia.
Dan terang pula bahwa dua bangsa ini mula-mula sekali mendiami tanah yang sama. Boleh jadi, Juj dan Majuj adalah nama atau julukan nenek-moyang dua bangsa ini. Hal ini dibuktikan adanya kenyataan bahwa patung Ya’juj dan ma’juj itu sejak zaman dahulu sudah berdiri di depan Guildhall di London yang termasyur.
Berdasarkan keterangan tersebut dalam kitab Bible ditambah dengan bukti sejarah yang dilengkapi dengan dua patung di London, sudah dapat dipastikan bahwa Ya’juj wa-Ma’juj bukanlah nama khayalan, melainkan nama dua suku bangsa yang mendiami Benua Eropa, dan yang seluruhnya menutupi dataran Eropa. Menilik tanda-tanda yang terang tentang identiti bangsa-bangsa itu, maka apa yang dihuraikan dalam Al-Qur’an bahwa Ya’juj wa-Ma’juj akan mengalir dari tiap-tiap tempat tinggi, ini tak dapat diartikan lain selain bahwa bangsa-bangsa Eropa akan menguasai seluruh muka bumi.
Bahkan kalimat “kulli hadabin” yang artinya tiap-tiap tempat tinggi ini menunjukkan, bahwa mereka bukan saja unggul dalam bidang fizik, melainkan pula dalam bidang intelektual, sehingga bangsa-bangsa lain di dunia bukan saja diperbudak jasmaninya, melainkan pula rohaninya. Jadi, Al-Qur’an memberi gambaran yang nyata kepada kita tentang merajalelanya kekuasaan politik dan kebudayaan Eropa di seluruh dunia, dan runtuhnya ummat Islam pada akhir zaman; kenyataan ini memang aneh, tetapi ini membuktikan seterang-terangnya akan kebenaran Islam.
NABI ISA TURUN MELAWAN DAJJAL
Turunnya nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.
Dikisahkan setelah Nabi Isa as. selesaikan menunaikan shalat, ia berkata : “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal.” Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal si laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu ‘Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun melele seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya :”Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal (dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi ‘Isa.
Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog dalam versi Kristen).
1. Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)
2. Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak jaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba(Ya’juj dan Ma’juj)yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina) ”
3. Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya ,menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun dikota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad,Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)
Catatatan dalam versi Kristen “orang-orang beriman akan diselamatkan dibawa ke awan”
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. Sebagai berikut :
“Dinding Ya’juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi” (QS . Al Anbiyaa’ : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu di sini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri sudah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.” (HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)
Menurut suatu riwayat Nabi Isa ,setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan , sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
“Demi yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil,maka ia akan menghancurkan salib,membunuh babi,menolak upeti,melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR. Bukhari,Muslim,Ahmad,Nasa’I,Ibn Majah dari Abi Hurairah)
Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji.
”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak”.(HR. Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah)
Janji Allah pasti berlaku pada semua hambanya, semua yang bernyawa pasti akan mati, begitu pun Nabi Isa AS. Setelah menjadi pemimpin yang adil di akhir jaman, Allah SWT. akan mewafatkan Nabi Isa. Hanya Allah SWT saja yang tahu kapan dan dimana Nabi Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Nabi Isa as. dunia kemudian akan mengalami kiamat. Wallahu a’lam.