Jakarta - Pengacara mengklaim, Muhammad Nazaruddin di dalam rumah tahanan Mako Brimob sangat tertekan. Dalam satu blok yang terdiri 4 kamar (sel), itu hanya dia sendirian. Nazar juga tidak boleh keluar sel atau pun sekedar berolahraga di lapangan.
Nazaruddin juga tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga maupun pengacara secara bebas. Menurut salah satu pengacaranya, Afrian Bondjol, Nazar benar-benar tertekan selama di tahanan. Seakan-akan, kata Afrian, Nazar hanya bisa bicara pada tembok tahanan.
“Kami hanya minta diperlakukan sama seperti tahanan KPK yang lain. Bisa olahraga, bisa berkomunikasi dengan tahanan yang lain. Ini di kamar saja gelap. Tidak ada teman bicara. Seolah-olah bicara pada tembok. Tidak boleh keluar kamar, tidak boleh ke lapangan olahraga. Kesepian,“ kata Afrian saat dihubungi wartawan, Minggu (27/8/2011).
“Memang tidak ada yang bilang di penjara itu enak. Kami tidak ingin mengajukan penangguhan penahanan, tidak ingin mengajukan tahanan kota. Kami hanya ingin diperlakukan sama dengan tahanan KPK lain," ujarnya.
Afrian membandingkan rutan Mako Brimob dengan rutan Salemba dan Cipinang. Dia mengatakan, kedua rutan terakhir para tahanan bisa menonton televisi, olahraga dan berkomunikasi dengan tahanan lain.
"Ini komunikasi saja tidak bisa, TV tidak bisa,“ imbuhnya.
Afrian pun meminta kepada pejabat yang terkait memperhatikan keterisolaian Nazaruddin.
"Coba anak, saudara di posisi kami itu bagaimana? Tahanan itu yang ditahan kan badannya. Tetapi komunikasi dengan keluarga, dengan pengacara tidak boleh dibatasi. Sekarang peraturannya berubah-ubah. Dulu bisa setiap hari, sekarang tidak bisa kecuali yang Selasa dan Jumat,“ ujarnya.
Hari ini Satgas Mafia Hukum meninjau sel di Rutan Mako Brimob. Mereka memuji sistem keamanan tempat Nazaruddin ditahan itu. Mereka menilai, tidak ada intimidasi atau pun ancaman pada Nazaruddin dengan sistem keamanan seperti itu. Sehingga permintaan pindah tahanan tidak pas.
(Ari/lrn) detik.com
0 komentar:
Post a Comment