Warung Internet
News Update :

Klik HERE Gambar

Lionel Messi

28 August 2011


Rabu malam pekan lalu, Lionel Messi menyajikan salah satu performa individual paling menawan yang pernah terlihat di lapangan. Dua gol fantastis dan sebuah assist terukur mengantar Barcelona menjungkalkan Real Madrid di el clasico. Tapi, tak ada yang membicarakan tentang penyerang mungil Argentina itu usai pertandingan.

Tentu saja lantaran ada topik-topik diskusi yang lebih panas. Tekel brutal Marcelo terhadap Cesc Fabregas, aksi jahil Jose Mourinho pada asisten pelatih Barca, Tito Vilanova, tamparan David Villa terhadap Mesut Ozil, dan serangkaian insiden lain di mana emosi bergejolak tinggi dalam duel epik antara dua tim terbesar Spanyol ini.

Namun, tetap saja kelas Messi sebagai pembeda antara Madrid yang sukses melejitkan level permainan mereka dan tim Barca yang masih terlihat keteteran secara fisik tak dapat dibantah.

Setelah membukukan gol vital pada leg pertama di Santiago Bernabeu, Leo seperti seorang diri menghadirkan kemenangan di leg II. Permainan yang disuguhkannya amat pantas diganjar banjir pujian dan aplaus yang sangat meriah.

Mungkin tak ada lagi yang perlu diungkapkan mengenai keajaiban dan magi seorang Messi, persis seperti komentar Pep Guardiola tentang anak asuhnya itu: "Kami mulai kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan Leo." Display yang menentukan di laga-laga penting memang telah menjadi hal reguler bagi pemuda eksepsional ini. Performa ciamik dari Messi bukan lagi hal yang diharapkan oleh para pemain serta fans Barcelona, tapi sesuatu yang sudah diperkirakan.

"Tak ada kata-kata yang pas untuk menggambarkan Messi. Anda harus menyaksikannya langsung, ini sesuatu yang tak bisa Anda deskripsikan karena Anda harus melihat untuk mempercayainya."
- Bos Barcelona, Pep Guardiola

Publik Camp Nou sudah terbiasa dengan kehadiran bintang-bintang spesial seperti Diego Maradona, Johan Cruyff, Ronaldo, Rivaldo, dan Romario. Mereka semua sempat menjadi pemain kesayangan Barcelonistas, tapi tak seorang pun yang sebrilian dan sekonsisten Messi.

Gerbang musim baru saja diketuk, tapi Messi sudah mencetak tiga gol dari dua pertandingan. Padahal ia baru saja kembali dari masa liburan -- dan kampanye Copa Argentina yang mengecewakan bersama Argentina -- sebelum turun di first leg Supercopa de Espana di Madrid. Musim lalu, Messi menorehkan statistik mengagumkan dengan total 53 gol dari 55 laga dan sumbangan 24 assist.

MOMEN TERBAIK 2010/11
 SEMI-FINAL UCL LEG 1
REAL MADRID 0-2 BARCELONA
Persis seperti yang disuguhkannya di Piala Super pekan lalu, Messi muncul sebagai pembeda antara Barca dan Madrid. Ia menentukan kemenangan dengan sepasang gol brilian di Bernabeu, termasuk gol kedua yang diceploskannya ke gawang Iker Casillas setelah melewati tak kurang dari empat pemain Madrid dengan liukan khasnya.
Ia melewatkan gim perdana Barca di musim 2010/11 yang berakhir dengan kekalahan 3-1 dari Sevilla di pertemuan pertama Piala Super karena masih beristirahat usai melakoni tugas internasional.

Tapi, begitu kembali beraksi di duel kedua di Camp Nou, Si Kutu membungkam klub Andalusia itu dengan menjaringkan hat-trick sekaligus membawa timnya mengawali musim dengan sebuah trofi di tangan.

Selanjutnya, Leo hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk menciptakan gol pertamanya di La Liga musim lalu, yang menjadi pembuka skor kemenangan 3-0 di kandang Racing Santander.

Ia juga tak ketinggalan membobol gawang lawan di ajang Copa del Rey dan Liga Champions. Messi mengontribusikan dwigol dan sepasangassist kontra Panathinaikos. Ia sebenarnya nyaris membukukan gol ketiga dalam laga tersebut, tapi tiang gawang dua kali mengandaskan peluangnya.

Hat-trick
-nya akhirnya datang dalam kemenangan telak 5-0 atas Real Betis di Copa del Rey. Almeria, yang diluluhlantakkan Barca 8-0 di liga, juga menjadi korban trigol Messi.

Semua catatan itu termasuk dalam rangkaian sembilan laga beruntun di mana Messi selalu mencatatkan namanya di papan skor. Dia gagal memperpanjang jumlah tersebut di laga selanjutnya, tapi mungkin ia tak begitu mempedulikannya karena Tim Catalan sukses menggilas Real Madrid 5-0.

Pada gim di Camp Nou itu, Messi menunjukkan kepada dunia bahwa dia telah menjadi pemain yang sangat komplet. Memang tak ada gol, dan liukan-liukannya pun tak begitu menonjol, tapi dua assist-nya untuk gol David Villa dan performa luar biasa dalam aspek pressure danpassing memaksa Mourinho merasakan kekalahan terparah sepanjang kariernya sepanjang pelatih.

Gol-golnya kembali bertaburan setelah itu, dua gol dikemasnya di markas Osasuna dan saat menjamu Real Sociedad untuk menutup tahun 2010 yang sensasional bagi dirinya secara pribadi, di mana ia juga keluar sebagai pemenang FIFA Ballon d'Or mengungguli teman-teman setimnya, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez.

Memasuki tahun baru, Messi bahkan lebih krusial lagi bagi timnya. Saat Barca tengah membutuhkan inspirasi, ia selalu siap memberikannya. Dua golnya, termasuk pembuka skor yang dilesakkan dengan apik, membawa Azulgrana membalikkan defisit 2-1 saat first leg dan mendepak Arsenal di babak 16 besar Liga Champions.

Di sisi lain, hat-trick-nya ke gawang Atletico Madrid juga memastikan Barca membukukan kemenangan ke-16 secara berturut-turut di liga, mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Madrid era Alfredo Di Stefano pada 1960-an. Ia juga menjaringkan gol semata wayang dalam laga tandang di Valencia dan melewati catatan terbaiknya sebanyak 47 gol di musim sebelumnya -- menyamai rekor Ronaldo Luis Nazario de Lima -- dengan gol kontra Shakhtar Donetsk di perempat-final Liga Champions.

Setelah menelan kekecewaan di final Copa del Rey karena dikalahkan Madrid, Messi langsung menebusnya kala melawat ke Bernabeu di semi-final leg I Liga Champions. Ia memborong gol Barca -- termasuk gol kedua yang lahir dengan indah setelah menerobos barikade pertahanan lawan -- dalam kemenangan 2-0 atas sang seteru abadi dan membuka jalan ke final -- menyusul hasil seri 1-1 pada second leg -- untuk bersua Manchester United di Wembley.

"Di kala Ronaldo acapkali terlihat egois, pengambilan keputusan Leo seolah tanpa cela. Dia tahu kapan waktu yang tepat untuk menembak, kapan harus mengoper, dan bahkan mengerti momen yang pas untuk sekadar membalikkan badan. Ia menggunakan energinya dengan cermat untuk melakukan sprint dan tusukan-tusukan intuitif, dan opsi yang dipilihnya jarang berakhir sia-sia.

Untuk kali kedua dalam tiga tahun terakhir, Barca dan United kembali beradu di laga puncak kompetisi terakbar antarklub Eropa. Messi, yang memastikan keunggulan 2-0 pada 2009 dengan sundulannya, kembali menaklukkan Edwin van der Sar, kali ini dengan sepakan drivekaki kiri dari luar kotak penalti. Gol yang mengubah keadaan menjadi 2-1 bagi Barca -- sebelum diperbesar oleh Villa -- menjadi penutup yang manis bagi perjalanan menakjubkan Messi musim kemarin.

Total 53 golnya di akhir kampanye setara dengan koleksi Cristiano Ronaldo bagi Real Madrid. Namun, meski kedua pemain sama suburnya dalam urusan merobek jala tim musuh, gol-gol Messi lebih sering menjadi penentu. Total assist yang dibukukannya juga membuktikan fakta bahwa kontribusi Messi lebih tinggi dibanding CR7.

Di kala Ronaldo acapkali terlihat egois, pengambilan keputusan Leo seolah tanpa cela. Dia tahu kapan waktu yang tepat untuk menembak, kapan harus mengoper, dan bahkan mengerti momen yang pas untuk sekadar membalikkan badan. Ia menggunakan energinya dengan cermat untuk melakukan sprint dan tusukan-tusukan intuitif, dan opsi yang dipilihnya jarang berakhir sia-sia.
Share this Article on :

0 komentar:

Post a Comment

 

© Copyright 2009DUNIA INFORMASI 2012 | Inform by DUNIA INFORMASI and DUNIA INFORMASI | Powered by duniainfo100.blogspot.com.
Related Posts with Thumbnails