Bumi kembali menunjukkan kekuatannya yang maha dashyat.
Sebuah gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter mengguncang Samudera Pasifik, dekat dengan bagian utara Jepang sekitar pukul 14:46 (waktu Tokyo) pada tanggal 11 Maret 2011 kemaren menyebabkan gelombang tsunami setinggi 7 meter yang menyapu habis prefektur Miyagi tanpa ampun.
Pemadaman listrik terjadi dihampir seluruh pulau Hokkaido. Kerusakan terparah diperkirakan terjadi di kota Sendai, prefektur Miyagi, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Polisi mengatakan 200 hingga 300 mayat ditemukan tergeletak dan mengambang di pantai timur laut Sendai. 547 orang telah dilaporkan hilang oleh keluarga mereka dan 798 orang terluka parah.
Kepanikan melanda semua orang karena Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa gelombang tsunami bisa menghantam seluruh area pesisir pantai di Jepang. Besarnya gempa di lepas pantai dengan kekuatan 8,9 Skala Richter adalah gempa yang memicu tsunami setinggi tujuh meter, diikuti lebih dari 50 gempa susulan dengan kekuatan rata-rata 6 Skala Richter selama beberapa jam kemudian.
Yang masih menjadi misteri adalah adanya sebuah gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter yang menggetarkan daerah pegunungan bagian pusat Jepang - jauh dari episentrum gempa pertama. Tidak jelas apakah gempa terakhir ini ada hubungannya atau tidak dengan gempa yang mengguncang seluruh Samudera Pasifik.
Terputusnya jaringan telekomunikasi, terhentinya jaringan rel kereta Shinkansen, dan banyaknya orang-orang yang masih belum berani masuk ke dalam gedung bertingkat di Tokyo menyebabkan kota termahal di dunia ini lumpuh total sampai sekarang.
Para ilmuwan mengatakan gempa bumi kemaren menduduki peringkat kelima terbesar di dunia sejak tahun 1900 dan hampir 8.000 kali lipat lebih kuat dari gempa yang menghancurkan kota Christchurch, Selandia Baru, pada bulan lalu.
Koto Fujikawa, salah satu penduduk kota Tokyo, yang menyebut dirinya sangat beruntung masih bisa bernapas mengatakan, "Kami sudah sering dilanda gempa dan tsunami, tapi yang kali ini benar-benar membuat kami takut."
Bayangkan, dalam satu kota saja, yaitu kota Minamisoma di prefektur Fukushima, ada 1.800 rumah hilang entah kemana.
Gempa bumi yang tercatat sebagai gempa terbesar dalam sejarah Jepang ini memicu peringatan tsunami bagi negara-negara di seluruh samudra Pasifik, termasuk Indonesia.
Mari kita doakan musibah ini tidak akan berlanjut dan orang-orang di Jepang sana bisa berkumpul lagi bersama keluarga mereka. Amin
Jepang.net
Sebuah gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter mengguncang Samudera Pasifik, dekat dengan bagian utara Jepang sekitar pukul 14:46 (waktu Tokyo) pada tanggal 11 Maret 2011 kemaren menyebabkan gelombang tsunami setinggi 7 meter yang menyapu habis prefektur Miyagi tanpa ampun.
Pemadaman listrik terjadi dihampir seluruh pulau Hokkaido. Kerusakan terparah diperkirakan terjadi di kota Sendai, prefektur Miyagi, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Polisi mengatakan 200 hingga 300 mayat ditemukan tergeletak dan mengambang di pantai timur laut Sendai. 547 orang telah dilaporkan hilang oleh keluarga mereka dan 798 orang terluka parah.
Kepanikan melanda semua orang karena Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa gelombang tsunami bisa menghantam seluruh area pesisir pantai di Jepang. Besarnya gempa di lepas pantai dengan kekuatan 8,9 Skala Richter adalah gempa yang memicu tsunami setinggi tujuh meter, diikuti lebih dari 50 gempa susulan dengan kekuatan rata-rata 6 Skala Richter selama beberapa jam kemudian.
Yang masih menjadi misteri adalah adanya sebuah gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter yang menggetarkan daerah pegunungan bagian pusat Jepang - jauh dari episentrum gempa pertama. Tidak jelas apakah gempa terakhir ini ada hubungannya atau tidak dengan gempa yang mengguncang seluruh Samudera Pasifik.
Terputusnya jaringan telekomunikasi, terhentinya jaringan rel kereta Shinkansen, dan banyaknya orang-orang yang masih belum berani masuk ke dalam gedung bertingkat di Tokyo menyebabkan kota termahal di dunia ini lumpuh total sampai sekarang.
Para ilmuwan mengatakan gempa bumi kemaren menduduki peringkat kelima terbesar di dunia sejak tahun 1900 dan hampir 8.000 kali lipat lebih kuat dari gempa yang menghancurkan kota Christchurch, Selandia Baru, pada bulan lalu.
Koto Fujikawa, salah satu penduduk kota Tokyo, yang menyebut dirinya sangat beruntung masih bisa bernapas mengatakan, "Kami sudah sering dilanda gempa dan tsunami, tapi yang kali ini benar-benar membuat kami takut."
Bayangkan, dalam satu kota saja, yaitu kota Minamisoma di prefektur Fukushima, ada 1.800 rumah hilang entah kemana.
Gempa bumi yang tercatat sebagai gempa terbesar dalam sejarah Jepang ini memicu peringatan tsunami bagi negara-negara di seluruh samudra Pasifik, termasuk Indonesia.
Mari kita doakan musibah ini tidak akan berlanjut dan orang-orang di Jepang sana bisa berkumpul lagi bersama keluarga mereka. Amin
Jepang.net
0 komentar:
Post a Comment