Video Kecelakaan Xenia Maut Di Jakarta - Sebanyak sembilan nyawa melayang dalam insiden Xenia maut di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Minggu 22 Januari 2012, kemarin. Sementara belasan orang lainnya terluka setelah mobil yang dikemudikan Afriyani Susanti (29), warga Tanjung Priok tiba-tiba menghantam sejumlah orang yang sedang berjalan di trotoar dan halte bus depan Tugu Tani.
“Waktu itu saya sama teman-teman saya sekitar 15 orang dari Monas main futsal. Kami jalan dari depan Kemendag. Tiba-tiba dari belakang mobil Xenia kencang warna hitam,” cerita Zulhendri di kamar jenazah RSCM, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (23/1/2012).
“Terus Xenia tersebut menabrak trotoar, menabrak teman-teman saya pas di depan saya, terus mobilnya keguling,” cerita Zulhendri sambil menahan tangis.
Peristiwa kelam yang menewaskan sembilan orang akibat ditubruk mobil Xenia di kawasan Tugu Tani pada Ahad (22/1) siang, menyisakan perasaan trauma bagi Rohmari alias Benyamin (60 tahun), salah satu keluarga korban. Dijelaskan Benyamin, saat kejadian dia sedang bekerja narik bajaj. “Karena mendengar anak dan cucu saya meninggal, saya kesini,” kata Benyamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Saat itu kecepatannya 70 km/jam, melampaui batas maksimal 60 km/jam. Namun keterangan baru yang diperoleh penyidik dari wanita bertubuh subur yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu, kecepatan mobil yang dikemudikannya ternyata lebih dari 70 km/jam.
“Tersangka mengakui kecepatan hampir 100 kilometer per jam. Dia pun bukan baru bisa menyetir, tapi dia mengaku sudah bisa menyetir mobil sejak SMA,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantor Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Dia terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum dan menghilangkan nyawa atas kecelakaan itu. Sebanyak sembilan orang telah meninggal dunia, 13 lainnya terluka, satu orang di antaranya dalam kondisi kritis di RSPAD Gatot Soebroto.
Video 1
“Waktu itu saya sama teman-teman saya sekitar 15 orang dari Monas main futsal. Kami jalan dari depan Kemendag. Tiba-tiba dari belakang mobil Xenia kencang warna hitam,” cerita Zulhendri di kamar jenazah RSCM, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (23/1/2012).
“Terus Xenia tersebut menabrak trotoar, menabrak teman-teman saya pas di depan saya, terus mobilnya keguling,” cerita Zulhendri sambil menahan tangis.
Peristiwa kelam yang menewaskan sembilan orang akibat ditubruk mobil Xenia di kawasan Tugu Tani pada Ahad (22/1) siang, menyisakan perasaan trauma bagi Rohmari alias Benyamin (60 tahun), salah satu keluarga korban. Dijelaskan Benyamin, saat kejadian dia sedang bekerja narik bajaj. “Karena mendengar anak dan cucu saya meninggal, saya kesini,” kata Benyamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Saat itu kecepatannya 70 km/jam, melampaui batas maksimal 60 km/jam. Namun keterangan baru yang diperoleh penyidik dari wanita bertubuh subur yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu, kecepatan mobil yang dikemudikannya ternyata lebih dari 70 km/jam.
“Tersangka mengakui kecepatan hampir 100 kilometer per jam. Dia pun bukan baru bisa menyetir, tapi dia mengaku sudah bisa menyetir mobil sejak SMA,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantor Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Dia terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum dan menghilangkan nyawa atas kecelakaan itu. Sebanyak sembilan orang telah meninggal dunia, 13 lainnya terluka, satu orang di antaranya dalam kondisi kritis di RSPAD Gatot Soebroto.
Video 1