Warung Internet
News Update :

Klik HERE Gambar

Ratusan Hujan Meteor Draconids Menghajar Bumi Oktober 2010

20 August 2010

       NASA memperkirakan pada bulan  Oktober akan mengancam badai hujan meteor Draconid yang melewati orbit bumi di sekitar matahari . Nama Draconids diberikan karena meteor-meteor tersebut mengalir dari arah peta bintang Draco. Hujan tersebut juga diberi nama Giacobinids karena mengambil nama dari komet yang melempar mereka, Giacobini-Zinner. Para ilmuwan di NASA mengaku belum tahu seberapa serius dampak dari badai tersebut. Tetapi para operator pesawat-pesawat luar angkasa telah diberitahu agar mengembangkan mekanisme pertahanan diri.

         Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang 
jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.


Intensitas tertinggi hujan meteor draconid terjadi pada 1933 ketika badai mengeluarkan 54 ribu meteor per jam. Sementara, pada 1946, tercatat 10 ribu meteor. Jumlah meteor terbanyak dalam badai tersebut pada 1998 mencapai ratusan setiap jam.
Dr William Cooke dari Meteoroid Environment Office NASA di Alabama mengatakan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menghindari masalah akibat badai tersebut. Menurut prediksi dari program komputer COoke menyimpulkan ratusan meteor per jam bisa terlihat dari bumi pada 8 Oktober tahun depan. “Sebelumnya, kami tidak mengetahui apa yang terjadi. Kini kami bisa merasa lebih lega,” ujar Cooke. “Kami sudah bekerja sama dengan program-program NASA (lainnya) untuk mengatasi risiko terhadap pesawat luar angkasa.”
NASA pun saat ini sedang mempertimbangkan untuk memindahkan stasiun luar angkasa internasional dan Hubble Space Telescope ke wilayah yang kemungkinan tidak terkena badai. Perjalanan luar angkasa juga bisa dilarang sampai ancaman badai meteor tersebut berakhir.  Selain ancaman fisik ketika badai menghantam secara langsung, gelombang medan listrik statik dari badai tersebut bisa membakar peralatan elektronik yang vital. Intensitas badai biasanya rendah tiap tahun, tetapi bisa meningkat secara drastis setiap 13 tahun ketika bumi melewati wilayah terpadat dalam aliran tersebut.



Satelit-satelit milik NASA seperti Hubble Space Telescope dan Stasiun Luar Angkasa Internasional menghadapi ancaman badai meteor yang diperkirakan terkuat dalam satu dekade ini. Hubble Space Telescope adalah teleskop luar angkasa yang dibawa ke antariksa oleh pesawat luar angkasa pada April 1990. Teleskop tersebut mengambil nama astronom Amerika Edwin Hubble. Para astronom di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan badai meteor yang bakal terjadi selama tujuh jam tahun depan bisa menghantam satelit di luar angkasa dan merusak peralatan elektronik di dalam satelit tersebut. Para ilmuwan NASA mengatakan badai yang berisi puing-puing komet tersebut akan menghasilkan pemandangan uang menakjubkan bagi peminat luar angkasa.
  


dari berbagai sumber...............................

Share this Article on :

0 komentar:

Post a Comment

 

© Copyright 2009DUNIA INFORMASI 2012 | Inform by DUNIA INFORMASI and DUNIA INFORMASI | Powered by duniainfo100.blogspot.com.
Related Posts with Thumbnails